CERITA
KAMAR KOSONG
Dirumah
ini saya sudah tinggal selama 2 tahunan, tentunya banyak pengalaman yang saya
lalui dan saya alami selama disini. Baik itu yang indah, lucu, keceriaan,
kesusahan, maupun horor. Dalam kurum waktu 2 tahun lalu, banyak orang yang pindah
silih berganti ketika menghuni ketiga kamar kosong didepan dan disamping
kamarku. Berawal dari situ, bermunculan cerita ghoib maupun horor dari
teman-temanku mengenai kamar itu, segala peristiwa tentunya tidak sepenuhnya
terjadi dengan sengaja tanpa ada unsur yang memulai.
Ketika
masih baru-baru saya tinggal disini, tampaknya semua aman-aman saja, sampai kelamaan
saya mengalami sendiri kejadian dimana semua bulu-bulu ku berdiri. Dimulai dari
cerita sejak sabtu malam silam (14 september 2013), saat itu saya masih ingat
sekali dan mungkin tak ingin saya lupakan begitu saja, kejadian mistis yang
saya temui sendirian. Ketika hendak menaiki tangga lantai atas, saya berjalan
dengan pelan (dengan perasaan gugup dan tanpa cemas). Setelah tiba didalam
kamar, saya tenang-tenang saja dan mulai lega, karena pada malam itu saya
sedang sendirian dirumah itu, teman-teman saya banyak yang mulai berpergian
melakukan urusan mereka masing-masing. Tepat pukul 23.15 WIB, saya masih bangun
sembari belajar untuk persiapan mid test, saat itu saya ingin ke toilet untuk
buang air kecil prihal biasa yang saya lakukan sebelum tidur. Selesai dari
toilet, saya menuju kamar saya yang gelap itu, karena bola lampu yang biasanya
menyala beberapa hari lalu terbakar dan belum sempat saya gantikan. Saat
didepan kamar, entah kenapa bulu kuduk saya merinding dan secara tak kasat mata,
saya melihat bayangan hitam dengan pakaian putih nan panjang melintas
disampingku dengan sedik suara menjerit, yang membuatku seperti dibayang-bayang
dunia lain. Dengan tangan gemetaran saya membuka pintu kamar dan langsung masuk
kedalam, beberapa menit setelah itu saya masih belum bisa tidur karena masih
terpikiran dengan kejadian tadi, tak lama berselang terdengar bunyi ketukan
pintu selama 2 kali dikamar kosong itu, karena saya tahu bahwa tidak ada
teman-teman yang lain dirumah ini lantas siapa yang menggedor pintu tersebut.
Waktu pun beranjak cepat, dan saya tak ingat pukul berapa saya tertidur.
Mentari pagi muncul dengan cahayanya yang khas, teriknya panas melewati
ventilasi jendela kamar membangunkanku untuk beraktivitas seperti biasanya.
Kemudian, disela pekerjaanku masih terpikir tentang kejadian tadi malam yang
membuat saya takut dan percaya bahwa didunia ini ada kalanya kita berlintasan
dengan dunia lain, walaupun sebenarnya itu bukan dalam waktu yang bersamaan
(ilmu kalkulus, alam atau dunia 3 dimensi), namun imajinasi kita yang
menanggapinya dan melihatnya seperti sosok-sosok seperti makhluk ghoib.
Kemudian
scary
story yang kedua, masih tentang pengalaman dan cerita nyata saya
dilingkungan rumah ini, terutama cerita mengenai kamar kosong itu. Saat itu
bertepatan dengan malam valentine (jum’at, 14 pebruari 2014), saya dimalam itu
sedang keluar dengan seorang teman dekat (girl friend) yang akan melakukan malam
spesial seperti halnya yang dilakukan remaja-remaja saat itu, mungkin
kebanyakan orang diseluruh dunia. Ketika hati lagi berbunga-bunga bersama
dengan pasangan, serasa melalayang-layang bagai disurga, hehehe. Indahnya
kebersamaan, manisnya cerita dan keromantisan itu terjadi saat saya sedang
didalam perahu berdua dan saya memberikan sebatang cokelat berbalut pita (warna
pink) kepada girl friend saya. Dan berbagai keseruan yang kami lewati dimalam
kasih sayang itu, setelah selesai dan saya harus mengantar dia pulang
kerumahnya sebagai tanggung jawab seorang laki-laki. Beberapa menit kemudian,
sekitar 30 menitan saya pun tiba dirumah tepatnya didalam kamar yang berantakan
itu. Masih dengan perasaan senang dan pikiran melayang saya mulai melamun tersenyum
sendirian, pokoknya lupa deh dengan hal disekeliling saya waktu itu.
Terlepas
dari pikiran bahagia tersebut, kali ini saya masih harus mengalami cerita
mistis ini dan juga amat menyeramkan saat mengalami kejadian itu. Bermula sejak
listrik yang padam digang rumahku, ketika itu saya hendak mencuci pakaian. 2
jam berlalu namun listrik belum hidup juga, dan aku harus tetap mencuci pakaian
ku tersebut, tak lama setelah cucian ku selesai terdengar bunyi bayi yang
sedang menangis dari arah kamar kosong itu. Saat itu, entah kenapa saya sangat
berani dan ingin masuk kedalam kamar kosong, perlahan-lahan ku pegang pintunya
dan suara tangisan itu pun semakin kuat. Saya berdiri didepan kamar itu, namun
bula lampu diantara teras kamar kami terjatuh dibelakang ku semakin mencekamkan
suasana. Saat pintu hendak terbuka, suara bayi itu berhenti dan “meong, meong”
suara kucing hitam kemudian meloncat tepat didepan wajahku (sangat
mengejutkan). Setelah itu, saya memutuskan untuk tidak membuka kamar kosong
itu, namun beberapa saat kemudian kembali terdengar suara bayi menangis dan
sesuatu yang sangat aneh yaitu timbulnya bekas kotor jejak kaki anak kecil
didepan salah satu kamar kosong itu. Kejadian barusan sempat memancing naluriku
untuk kembali menggeledah kamar itu, ya jelas saya ingin menggeledahnya lagi
lantas penasaran kenapa ada suara bunyi bayi disitu. Saya mulai melangkah kecil
menuju kamar kosong yang terdapat bekas jejak kaki anak kecil tersebut,
(suasana mencekam kembali hadir) saat akan membuka pintu itu, tercium bau
menyengat yang berasal dari dalam kamar itu. Masih terdengar bunyi bayi yang
tersendak, (pintu terbuka) dan “astagaaa...” tutur saya ketika melihat seorang
anak kecil berkulit hitam dan berpaikain celana dalam saja, kemudian dia
mengejarku dengan perjalanan nya yang pincang sebelah. Dengan perasaan kaget,
saya berlari menuruni tangga dan akhirnya saya tergelincir namun saat genting
tersebut saya masih berusaha berlari dari kejaran sianak genderuwo itu.
Beberapa menit kemudian, dengan perasaan capek berlarian terus saya pun
berhenti, ketika menyadari bahwa si anak genderuwo itu tidak lagi mengejar saya,
setelah kembali bersemangat dan sedikit nafas lega “hhhaaaa.... hhhhaaaa....
hhhhaaa.... “ suara kejutan si anak itu yang berada dibelakang saya, dengan
kukunya yang panjang dia ingin memegang leherku, dan aku teriak kencang
“tolong, jangang ganggu saya”. (doorrr, doorr, dooorrr bunyi pintu kamar saya,
aldi teman kampus saya yang membangunkan saya), dengan nafas panjang dan
keringat yang menetes dari kepalaku aku terbangun, alhamdulillah ternyata
kejadian ini cuma mimpi. Setelah tenang, saya pun menyiapkan diri untuk memulai
aktivitas kuliah dan dengan pikiran sedikit parno saat berada dikamar sendirian.
Seminggu berlalu, dimalam jum’at kali ini saya tidak ingin bermimpi seperti itu
lagi dan memulai tidur dengan sebuah do’a bahkan surah-surah pendek.
Thank You !!!!